Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatan Siasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722 s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula “?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuai kitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnya dan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”.
Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: Catatan Lain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning). Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangat tempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut. Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu juga mencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni bela diri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kala zaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.
Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasan tentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimiliki oleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkan sbb:
Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola dan lapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola, yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang model Rembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li You Chang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit. Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harus melaksanakannya sesuai peraturan.
Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain. Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran, Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etika seperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar